
MATTANEWS.ID KLATEN|| Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo.SI.KOM secara simbolis meresmikan festival Candi Kembar ke 6 Sabtu (20/09-25) yang berlangsung di komplek pelaratan candi Plaosan, desa Bugisan, kecamatan Prambanan, Klaten Jawa Tengah.
Bupati sangat mengapresiasi dan sangat bangga atas antusias dana kepedulian warga Bugisan yang tetap konsisten menjaga sekaligus melestarikan kesenian serta budaya tradisional warisan nenek moyang yang sarat dengan nilai nilai serta ajaran kebajikan.
” Saya bangga dan mengucapkan banyak terima kasih kepada warga masyarakat Bugisan serta seluruh elemen yang ada, dimana hingga sampai saat ini masih konsisten dan peduli dalam menjaga kesenian dan budaya leluhur, di tengah semakin derasnya pengaruh budaya asing yang masuk di Indonesia”, ujar Bupati.
Untuk itu lanjut Bupati, sikap dan komitmen ini hendaknya terus dipupuk dan ditanamkan kepada generasi muda dan anak cucu, sehingg jati diri kita sebagai orang indonesia dengan budayanya yang santun dan beretika tetap dimiliki anak cucu kita nanti.
Dalam kesempatan tersebut Bupati juga berharap festival Candi Kembar di Bugisan yang sudah menjadi satu paket rangkaian promosi wisata Klaten yang tidak bisa terpisahkan dengan potensi wisata lain yang ada di Klaten, diharapkan kedepan gauangnya lebih luas lagi, sehingga mampu menyedot wisatawan dari berbagai daerah dan manca negara.
” Terima kasih atas gotong royong dan semngat masyarakat Bugisan dan semua pihak yang terlibat. Kedepan kita semua berharap kegiatan Festival Candi Kembar ini semakin meriah, dan menjadi kalender wisata yang lebih monumental, sehingga tidak hanya warga domestik yang hadir, tapi bisa menggaet wisatawan luar daerah dan manca negara, apalagi kita bersebelahan dengan komplek candi Loro Jonggrang”, harapnya.
Sementara itu, dalam prosesi festival Candi Kembar sendiri ditandai dengan digelarnya arak arakan 8 gunungan hasil bumi di pelataran komplek Candi Plaosan Lor, yang dimulai dari balai desa Bugisan.
8 gunungan bersisi aneka hasil bumi serta makanan tradisional yang disuguhkan oleh warga dari 8 wilayah padukuhan desa Bugisan, cukup membuat suasana festival menjadi cukup sakral. Acarapun tampak mulai semarak, setelah tampilnya berbagai tari dan kesenian tradisional seperti tari kecak dan lainnya yang mendapat sambutan luar biasa dari para pengunjung serta tamu undangan.
Joko Purwanto selaku ketua penyelenggara mengatakan kegiatan kirab budaya merupakan perwujudan rasa syukur masyarakat Desa Bugisan kepada Tuhan. Sekaligus bentuk pelestarian budaya dan memperkuat citra Bugisan sebagai Desa Wisata religi dan budaya.
Keberadaan candi kembar serta beberapa ornamen candi disekitarnya semakin mengukuhkan desa Bugisan sudah ada sejak dulu, bersamaan dengan berdirinya petilasan petilasan yang ada di sekitar desa Bugisan termasuk candi Kembar.
“Tahun ini, merupakan penyelenggara yang keenam dari Festival Candi Kembar. Kami berharap semakin banyak kunjungan wisata ke desa kami,” ungkapnya.(tev)